Selasa, 29 Mei 2012

GEORGE C HOMANS


GEORGE CASPAR HOMANS
George Caspar Homans adalah anak laki-laki tertua Robert Homans, yakni pengacara dan anggota Harvard. George C. Homans lahir 11 Agustus 1910 di boston,massachussets. Homans belajar di sekolah lanjutan swasta di St. paulus di concord, New Hampshire dari tahun 1923-1928, lulus pada bidang Sastra Amerika dan Inggris pada 1932. Meskipun ia seorang pengacara, tetapi Homans juga terpilih menjadi mahasiswa doctor muda di Sosiologi Harvard (1934-1939). Selain mengajarkan tentang Sosiologi Homans juga mengajarkan tentang sejarah abad pertengahan. Dari sanalah ia mendapatkan anugrah sebagai Guru Besar Sosiologi setelah ia mengajar dan menjadi faculty member di Harvard dari tahun 1939-1941. Homans juga seorang associate professor dari tahun 1946-1953. Kemudian sebagai perwira angkatan laut selama perang dunia II, ia kembali ke Harvard sebagai anggota fakultas 1946-1971, sampai akhirnya pensiu. pada tahun 1980 Homans pensiun mengajar di Universitas Harvard.
            Sebelum meninggal pada 29 mei 1989 di Cambrige Hospital karena penyakit hati terakumulasi, setahun sebelumnya itu ia melanjutkan menulis teks-teks yang menjelaskan tentang teori-teori sosial. Dan diantara karya yang dihasilkan yakni English Villagers of Thirteenth Century (1941). Sebuah buku yang dibuatnya selama ia menjabat di Harvard. Yang dalam bukunya homans menemukan bahwa, system sosial berkaitan dengan hubungan statistic yang tinggi antara pola pemukiman desa dan pewarisan oleh laki-laki tertua. Kemudian ia menemukan bahwa dua system tersebut memiliki kesatuan perintah pemerintah local yang berbeda dan nama untuk kesatuan-kesatuan ini pun juga berbeda . juga perbedaan dalam hal kepemilikan petani dan perbedaan antara kelas yang ada.
            Buku Homans berikutnya yaitu Human Group (1950), yang agak terkenal yang dipakai oleh dua generasi sosiolog dalam mempelajari kelompok kecil dan teori sosiologi. Ia menulis ketika ia dirumah pada musim panas dengan mudah dan cepat, dan dengan kelebihan tertentu. Dalam bukunya ia menujukkan bagaimana tiga kelompok variable yakni interaksi,perasaan, dan tindakan-tindakan yang berhubungan secara timbal-balik dengan perilaku anggota kelompok, tetapi juga dalam hubungan kelompok dengan lingkungan sosial dan fisik.
            Tetapi buku Homans yang terkenal yaitu Social Behaviours: its Elementary From (1961-1974), yang menjelaskan tentang perilaku kelompok kecil sebagai system imbalan sosial yang mendesak, dengan menggunakan logika penjelasan proposisi dorongan positif miliknya hernstein. Dalambuku ini menjelaskan tentang bahasan seperti semakin bernilai anggota kelompok dalam kegiatannya, maka semakin tinggi status seseorang dalam kelompok, semakin besar kekuasaan yang didapatkannya. Semakin banyak pengaruh sebuah kelompok seseorang,akan semakin besar pengaruh kekuasaannya. Dan masih banyak lagi karya-karya homans yang lainnya.
George C. Homans mendalami sosiologi mikro karena ia menjelaskan masyarakat dari hal-hal kecil, yakni menganalisis proses-proses sosial yang ditekankan yang menyebabkan hubungan antar individu. Dimana focus sosiologi mikro adalah komunikasi dan interkasi sosial, sosiologi mikro juga menganalisa tentang pertukaran, resiprotas, symbol-simbol penting, kewajiban, penanaman dan ketergantungan.
Teori pertukaran Homans disajikan untuk menjelaskan perilaku individu-individu dalam kelompok yang berlawanan dengan hanya sekedar menggambarkanya. Banyak ide-ide dasar dalam karyanya menggambarkan serangannya terhadap interpretasi Levi Strauss mengenai kebiasaan-kebiasaan perkawinan dalam masyarakat primitif dan memberikan interpretasi alternatifnya. Homans menolak tipe penjelasan fungsional. Bagi dia memperlihatkan bahwa suatu pola tertentu itu bersifat menguntungkan masyarakat bukan untuk menjelaskan mengapa orang itumenyesuaikan tindakannya denganpola itu. Homans mengemukakan bahwa pola-pola pertukaran harus dianalisa menurut motif-motif dan perasaan mereka yang terllibat dalam transaksi itu.
Penjelasan Homans yang terkhir mengenai pola-pola perkawinan merupakan penjelasan yang bersifat psikologis. Arahnya adalah ke perasaan-perasaan manusia yang bersifat alamiah (bertentangan dengan determinasi budaya), tidak terhadap integrasi keseluruhan atau solidaritas masyarakat. Tekanan pada penjelasan institusi sosial di tingkat psikologi individu, merupakan pendekatan dasar dalam teori Homans. Lebih dari itu, karena proses psikologi dasar manusia sama di seluruh dunia, meskipun ada sejumlah variasi budaya, tipe pernyataan teoretis yang dikembangkan untuk mejelaskan institusi sosial atau proses-proses sosial harus dapat diterapkan secara universal.

Dinamika Perilaku Kelompok Kecil
Homans memilih kelompok kecil untuk analisa deskriptifnya, sebagian karena kelompok itu merupakan satuan dasar yang terdapat dalam semua tipe struktur sosial lainnya dan semua satuan budaya. Ada tiga konsep utama yang digunakan Homans untuk menggambarkan kelompok kecil. Definisi-definisinya dekat dengan definisi dalam kehidupan sehari-hari.
  1. Kegiatan
Kegiatan adalah perilaku aktual yang digambarkan pada tingkat yang sangat konkret. Sebagian dari gambaran mengenai kelompok apa saja harus meliputi catatan mengenai kegiatan-kegiatan para anggotanya saja. Individu dan kelompok dapat dibandingkan menurut persamaan dan perbedaan dalam kegiatan mereka, tingkat penampilan dari berbagai kegiatan itu.
2.      Interaksi
Interaksi adalah kegiatan apa saja yang merangsang atau dirangsangoelh kegiatan orang lain. Individu atau kelompok dapat dibandingkanmenurut frekuensi interaksi, menurut siapa yang mulai interaksi dengan siapa, menurut saluran-saluran di manainteraksi ituterjadi.
3.      Perasaan
Perasaan tidak didefinisikan hanya sebagai suatu keadaan subjektif, tetapi sebagai suatu tanda yang bersifat eksternal atau yang bersifat perilaku yang menunjukkan suatu keadaan internal.
Ketiga elemen ini membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara timbal balik. Artinya, kegiatan akan mempengaruhi dan dipengaruhi oelh poal-pola interaksi dan perasaan-perasaan. Interkasi akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kegiatan dan perasaan, dan perasaan akan berhubungan timbal balik dengan kegiatan dan interaksi. Beberapa dari kegiatan, interaksi, dan perasaan yang terjadi dalam kelompok merupakan hasil dari tuntunan-tuntunan yang diberikan kepada kelompok itu dari lingkungan atau strategi-strategi untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Kegiatan, interaksi, dan perasaan tertentu ini dilihat sebagai sistem eksternal.
Tetapi anggota kelompok yang jarang membatasi kegiatan, interaksi, dan perasaannya pada apa yang diberikan oleh lingkungan atau yang hanya bisa bertahan hidup saja. Sebaliknya, mereka mengembangkan atau memperluas kegiatan, interaksi, dan perasaannya di atas persyaratan minimal untuk hidup. Kegiatan, interaksi, dan perasaan tambahan ini dilihat sebagai sistem internal.
Dasar-Dasar Transaksi Pertukaran
Dari dasar ekonomi Homans mengambil konsep-konsep separti biaya (cost) dan imbalan  (rewards). Gambaran tentang perilaku manusia ini sudah dikembangkan dengan menjelasakan pertukaran ekonomi di pasar, tujuannya untuk memperluas seingga mencakup pertukaran sosial juga. Dukungan sosial seperti halnya uang, dapat dilihat sebagai suatu reward, dan berada dalam suatu posisi bawahan dalam suatu hubungan sosial dapat dilihat sebagai cost.
Konsep tambahan juga ditambahakan, antara lain kuantitas dan nilai yang dilihat sebagai variabel, di mana keduanya akan merupakan pusat proposisi yang dikembangkan yang bersifat menjelaskan. Kuantitas menunjuk pada frekuensi di mana suatu perilaku tertentu dinyatakan dalam suatu jangka waktu tertentu, atau sejumlah perilaku yang sedang terjadi. Nilai adalah tingkat di mana suatu perilaku tertentu didukung atau dihukum. Pengukuran yang tepat mengenai nilai yang terlepas dari kuantitas, sering mengalami kesulitan, gampang untuk menarik kesimpulan yang berhubungan dengan nilai-nilai seseorang dengan mencatat frekuensi di mana dia terlibat dalam suatu bentuk perilaku tertentu.
Penerapan Prinsip-Prinsip Pertukaran Dasar
Inti teori pertukaran Homans terletak pada sekumpulan proposisi fundamental. Menurut Homans, proposisi itu besifat psikologis, karena (1) proposisi biasanya dinyatakan dan diuji secara empiris oleh orang yang menyebut dirinya sendiri psikolog; (2) karena menerangkanfenomena individu dalam masyarakat. Homans mengakui telah menjadi seorang reduksionis psikologis. Reduksionisme menurut Homans adalah proses yang menunjukkan bagaimana proposisi yang disebut satu ilmu logikanya berasal dari proposisi yang lebih umum yang disebut ilmu lain.
Dalam sejumlah publikasi, Homans merinci program untuk mengembalikan orang ke dalam sosiologi tetapi ia pun mencoba mengembangkan sebuah teori yang memusatkan perhatian pada psikologi, manusia dan bentuk-bentuk dasar kehidupan sosial. Menurut Homans, teori ini membayangkan perilaku sosial sebagai pertukaran aktivitas, nyata dan tidak nyata, dan kurang lebih sebagai pertukara hadiah atau biaya, sekurang-kurangnya antara dua orang.
Dalam teori pertukaran versinya ini, ia mencoba menjelaskan perilaku sosial mendasar dilihat dari sudut hadiah dan biaya. Ia menyatakan teori struktural-fungsional memiliki kebaikan apa saja kecuali dalam mejelaskan sesuatu. Fungsionalis struktural tak lebih sekedar menciptakan skema dan kategori konseptual. Sosiologi ilmiah memerlukan sekumpulan proposisi umum tentang hubungan antara kategori-kategori itu, karena tanpa proposisi demikian maka penjelasan adalah mustahil. Karena itu, Homans bertekad mengembangkan proposisi yang memusatkan perhatian pada level psikologi yang menjadi landasan teori pertukarannya.
Dalam Social Behavour: Its Elementary Forms, Homans menyatakan bahwa teori pertukaran berasal dari psikologi perilaku dan ilmu ekonomi dasar. Sebenarnya Homans menyesal menamakan teorinya teori pertukaran karena melihatnya sebagai penerapan psikologi perilaku pada situasi khusus. Homans mebatasi diri pada interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Namun, jelas ia yakinbahwa sosiologi yang dibangun berdasarkan prinsip yang dikembangkannya akhirnya akan mampu menerangkan semua perilaku sosial
Proposisi Sukses (The Success Proposition)
Homans mengemukakan bahwa untuk semua tindakan yang dilakukan seseorang, semakin sering tindakan khusus seseorang diberi hadiah, semakin besar kemungkinan orang melakukan tindakan itu. Proposisi ini berarti bahwa orang makin besar kemungkinannya untuk meminta nasihat orang lain jika ia di masa lalu telah menerima hadiah berupa nasihat yang berguna. Selanjutnya, makin sering orang menerima hadiah yang berguna dimasa lalu, makin sering ia akan meminta nasihat. Umumnya perilaku yang sesuai dengan proposisi keberhasilan meliputi tiga tahap. Pertama, tindakan orang; kedua, hadiah yang dihasilkan; ketiga, perulangan tindakan asli ataupun serupa dalam hal tertentu.
Ada beberapa hal yang ditetapkan Homans mengenai proposisi sukses. Pertama, di saat tertentu individu benar-benar tak dapat bertindak yang sama  sesering mungkin. Kedua, makin pendek jarak waktu antara perilaku dan hadiah, makin besar kemungkinan mengulangi perilaku, begitu pula sebaliknya. Ketiga, pemberian hadiah secara intermiten lebih besar kemungkinannya menimbulkan perulangan perilaku ketimbang menimbulkan hadiah yang teratur. Hadiah yang teratur menimbulkan kejenuhan.
Proposisi Pendorong (The Stimulus Proposition)
Bila dalam kejadian di masa lalu dorongan tertentu atau sekumpulan dorongan telah menyebabkan tindakan orang yang diberi hadiah, maka makin serupa dorongan kini dengan dorongan di masa lalu, makin besar kemungkinan orang melakukan tindakan serupa.
Proposisi Nilai (The Value Proposition)
Makin tinggi nilai hasil tindakan seseorang bagi dirinya, makin besar ia melakukan tindakan itu. Di sini Homans memperkenalkan konsep hadiah dan hukuman. Hadiah adalah tindakan dengan nilai positif. Hukuman adalah tindakan dengan nilai negatif. Homans Menemukan bahwa hukuman bukan alat yang efisien untuk membujuk orang mengubah perilaku karena hukuman cenderung  tidak diinginkan. Lebih baik tak memberikan hadiah terhadap perilaku yang tak diinginkan karena hadiag jelas lebih disukai. Homans menjelaskan bahwa teorinya bukan teori hedonitas ( hadiah berupa materi atau altruistis/ membantu orang lain).
Proposisi Deprivasi-Kejemuan (The Deprivation-Station Proposition)
Makin sering seseorang menerima hadiah khusus di masa lalu yang dekat, makin kurang bernilai baginya setiap unit hadiah berikutnya. Dalam hal ini, Homans mendefinisikan dua konsep penting lainnya, yaitu biaya dan keuntungan. Biaya tiap perilaku didefinisikan sebagai hadiah yang hilang karena tidak jadi melakukan sederetan tindakan yang direncanakan. Keuntungan dalam pertukaran sosial dilihat sebagai sejumlah hadiah yang lebih besar yang diperoleh atas biaya yang dikeluarkan. Yang terkhit ini yang menyebabkan Homans menyusun kembali proposisi kerugian-kejemuan sebagai berikut: makin besar kauntungan yang diterima seseorang sebagai hasil tindakannya, makin besar kemungkinan ia melaksanakan tindakan itu.
Proposisi Persetujuan-Agresi (The Agression-Approval Proposition)
Proposisi A: bila tindakan orang tak mendapatkan hadian yang ia akan harapkan atau menerima hukuman yang tidak ia harapkan, ia akan marah; besar kemungkinan ia akan melakukan tindakan agresif dan akibatnya tindakakn demikian makin bernilai baginya. Homans menambahkan bila seseorang tidak mendapatkan apa yang ia harapkan, ia dikatakan menjadi kecewa, frustasi. Pengamat behaviorisme yang mempertahankan kemurnian bahasa, sama sekali takkan mengacu pada keadaan mental. Kekecewaan dapat pula mengacu pada seluruh kejadian eksternal, yang  dapat diamati oleh orang lain.
Proposisi B: bila tindakan seseorang menerima hadiah yang ia harapkan, terutama hadiah yang lebih besar daripada yang ia harapkan , atau tidak menerima hukuman yang ia bayangkan , maka ia akan puas; ia makin besar kemungkinannya melaksanakan tindakan yang disetujui dan akibat tindakan seperti itu akan makin bernilai baginya.
Proposisi A tentang persetujuan-agresi hanya mengacu pada emosi negatif, sedangkan proposisi B menerangkan emosi yang lebih positif.
Proposisi Rasionalitas (The Rasionality Proposition)
Dalam memilih berbagai tindakan alternatif, seseorang akan memilih satu di antaranya yang dia anggap saat itu memiliki value(V), sebagai hasil, dikalikan dengan probabilitas(p), untuk mendapatkan hasil yang lebih besar. Proposisi terdahulu sangat dipengaruhi oleh behaviourisme, sedangkan proposisi rasionalitas sangat dipengaruhi oleh teori pilihan rasionalitas. Menurut istilah ekonomi, aktor yang bertindak sesuai dengan proposisi rasionalitas adalah yang memaksimalkan kegunaannya.















Tugas
Teori Sosiologi Modern
GEORGE C HOMANS



Oleh:
Nama : Muhamad Noor Irsyad
Nim : E41109265

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar